Senin, 13 Juli 2015

Teknik atau Strategi Penerjemahan (Deskriptif, Addition, dan Reduction)



Menerjemahkan tidaklah membutuhkan waktu yang instan, karena kita dituntut untuk memahami dua tahapan proses yaitu memahami bahasa sumber untuk menelaah pesan dan mentransfer pesan yang telah dipahami kedalam bahasa sasaran dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti.
Levy Larson (1984:3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A Guide to Cross Language Equivalence, mendefinisikan terjemahan sebagai pengubahan bentuk dari bahasa asal ke bahasa sasaran, namun maknanya pun harus tetap sama dan terjaga. Dalam definisi tersebut kita dapat mengetahui bahwa proses penerjemahan tidak hanya sebatas mengubah bentuk kata saja, namun kita juga harus menjaga maknanya agar tetap sesuai dengan bahasa asal.
Dalam menerjemahkan sebuah teks, terdapat beberapa strategi atau teknik yang dapat diterapkan, seperti Descriptive, Addition, Reduction, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam artikel ini saya hanya akan menjelaskan 3 strategi yang sudah disebutkan diatas.


1.      Pengertian dan Contoh Teknik Penerjemahan Deskriptif
 Penerjemahan deskriptif adalah mengartikan suatu ungkapan atau istilah dari BSu ke BSa (atau sebaliknya) dengan cara menguraikannya kedalam sebuah kalimat atau frasa agar dapat terpahami dengan jelas. Penggunaan teknik penerjemahan deskriptif itu sendiri hanya untuk sebuah ungkapan atau istilah saja, karena kata-kata tersebut sangat jarang ditemukan sinonim dan terjemahan perkatanya, sehingga dapat diterjemahkan dengan menguraikannya kedalam sebuah kalimat atau frasa. Namun jika untuk kata-kata umum (makan, minum, menari, memancing, dan lain-lain), teknik penerjemahan ini tidak dapat digunakan, karena akan terkesan terlalu panjang dan bertele-bele, Jadi bisa dikatakan bahwa teknik penerjemahan ini sebagai pendefinisian terhadap suatu ungkapan atau istilah. 

Adapun contoh-contoh penerjemahannya dapat dilihat di bawah ini:

BSa
BSu
Ketupat
Rice which is wrapped in woven coconut leaves 
Lontong
Rice cooked in banana leaves
Miswa
Salted Chinese noodles
Barongsai
A lion dance traditionally performed
Angpao
A red envelope with money inside as a gift

Istilah-istilah diatas diterjemahkan dengan teknik penerjemahan deskriptif, karena pada istilah tersebut kita tidak dapat menemukan terjemahan perkatanya. Dalam menerjemahkannya pun ada yang berbentuk kalimat, dan adapula yang berbentuk frasa.

Ø  Latihan Menerjemahkan dengan Teknik Penerjemahan Deskriptif

a. Paragraf dalam Bahasa Indonesia           
Tahun baru imlek merupakan momen penting bagi warga Tionghoa. Banyak sekali hal-hal yang dilakukan oleh mereka untuk merayakannya, seperti berkumpul bersama keluarga tercinta sambil memakan Miswa, memakai pakaian merah, sembahyang, dan lain sebagainya. 

Biasanya, pada tahun baru imlek kita dan khususnya warga tionghoa dapat menyaksikan Barongsai. Orang Tionghoa mempercayai bahwa dengan menyaksikan Barongsai dapat membawa keberuntungan dan kesuksesan. Selain menyaksikan Barongsai, berbagi Angpao juga merupakan suatu tradisi yang dilakukan pada saat tahun baru imlek dan pemberian angpao hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah menikah saja.

b. Paragraf dalam Bahasa Inggris
Lunar New Year is an important moment for Chinese People. There are many things which are done by them to celebrate it, such as gathering with beloved family while eating Miswa (salted Chinese noodles), wearing red clothe, praying, and so forth.
Usually, On Lunar New Year we and especially Chinese people can watch Barongsai (a lion dance traditionally performed). Chinese people believe that watching a lion dance can bring up a luckiness and successfulness. Then, giving Angpao (a red envelope with money inside as a gift) is also a tradition which is done in Lunar New Year moment, and a red envelope is just given by those who have married.

2. Pengertian dan Contoh Teknik Penerjemahan Addition (Penambahan) 
Penerjemahan Addition (Penambahan) merupakan sebuah teknik penerjemahan yang menambahkan detail-detial informasi yang tidak tertera pada bahasa sumber. Hal ini dilakukan untuk membantu dalam penyampaian informasi kepada pembaca, namun tidak mengurangi pesan yang ingin disampaikan.

Contohnya dapat dilihat pada table berikut:

BSu
BSa
There are many Indonesian at the ship.
Banyak warga negara Indonesia di kapal itu.
Crocodile is a reptile
Buaya adalah sejenis hewan reptil
These foods are so tasty
Makanan ini rasanya sangat enak

Pada table diatas kita bisa melihat kata-kata yang diterjemahkan dengan menggunakan teknik atau strategi addition. Pada table pertama kata “Indonesian” diterjemahkan menjadi “Warga negara Indonesia”. Terjadi penambahan kata dalam menerjemahkannya, namun makna dari kata “Indonesian” itu sendiri tidak berubah, begitu pula dengan kata pada table kedua.

 Latihan Menerjemahkan dengan Teknik Penerjemahan Addition (Penambahan)
a. Paragraf dalam Bahasa Inggris
Crocodile is a reptile, it has powerful jaws, sharp teeth, and a long tail.  Many people said that crocodile is a danger reptile the most, as it can catch its preys wildly then eat them greedy.
 
b. Paragraf dalam Bahasa Indonesia
Buaya adalah sejenis hewan reptile, dia memiliki rahang yang kuat, gigi yang tajam, dan ekor yang panjang. Banyak orang mengatakan bahwa buaya merupakan reptile yang paling berbahaya, karena dia dapat menangkap mangsanya dengan liar dan memakannya lahap.

3.      Pengertian dan Contoh Teknik Penerjemahan Reduction (Pengurangan)
 Penerjemahan Reduction (Pengurangan) adalah suatu teknik penerjemahan dengan memadatkan suatu informasi yang terdapat dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran. Namun ketika mengubahnya, tidak diperbolehkan untuk mengurangi atau mengubah makna dari informasi tersebut.   Contohnya dapat dilihat pada table berikut:

BSa
BSu
She got an accident
Dia kecelakaan
I can’t catch it on my mind
Aku tidak dapat mengerti
I want to get back home
Saya ingin pulang
I don’t have to take a look at you
Aku tidak harus memperhatikanmu

Pada table diatas kita bisa melihat kata-kata yang diterjemahkan dengan menggunakan teknik atau strategi Reduction. Pada table pertama kalimat “Got an accident” diterjemahkan menjadi “Kecelakaan”. Terjadi pengurangan atau pemadatan kata dalam menerjemahkannya, namun makna dari kalimat tersebut tidak berubah, begitu pula dengan kalimat pada table kedua. 

 Latihan Menerjemahkan dengan Teknik Penerjemahan Reduction
a. Paragraf dalam Bahasa Inggris 
The first advantage of studying alone is we can get all materials in our mind effortlessly, as our brain will only focus to the subject we learn. As we know, when we study with our friends, sometimes we’ll have a meaningless conversation, it makes we can’t be focus and can’t understand the materials well. So, study alone can make us more understand the materials. 

b. Paragraf dalam Bahasa IndonesiaPertama, keunggulan dari belajar sendiri yaitu kita dapat mengerti materi dengan mudah, karena otak kita akan hanya focus pada materi yang kita pelajari. Seperti yang kita ketahui, ketika kita belajar dengan teman, terkadang kita membicarakan hal yang tidak penting, itu membuat kita tidak focus dan mengerti materi dengan baik. Jadi belajar sendiri dapat membuat kita lebih memahami materi.

Pada paragraf diatas kita dapat melihat sebuah kalimat yang diterjemahkan menggunakan teknik reduction (pemadatan), kalimat “we can get all materials in our mind” diterjemahkan menjadi “Kita dapat mengerti”. Walaupun terjadi pengurangan dalam menerjemahkannya, namun pesan atau makna yang disampaikan tetap sama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar